Kamu mau daftar TNI? Kamu mau daftar POLISI?
Setelah lulus mau kuliah dimana? Dan banyak lain, Berbagai macam pertanyaan
yang muncul dalam beberapa waktu terakhir yang terkadang menjadi sebuah beban,
ya, karena itu bukan salah satu hal yang sedang aku kejar. Ada impian yang
sudah direncanakan sebelumnya, tetapi salah satu hal itu bukan menjadi bagian
dari rencana. Soal hal itu aku hanya anggap sebuah angin lalu saja. Toh pada
akhirnya nanti mereka akan paham mengapa bukan pilihan itu yang diambil. Bukan
karena aku tidak mendengarkan dan mengikuti pendapat mereka, tetapi hatiku tidak
berada dan sama sekali tidak berminat akan hal tersebut.
“Daftar TNI aja atau kalo enggak daftar POLISI”
“Bapakmu masih mampu bayarin kuliah mending
kuliah aja deh” Dahulu memang aku ingin sekali menjadi TNI ataupun menjadi POLISI
tetapi seiring waktu berlalu impian itu juga ikut hilang dengan sendirinya. Waktu
baru masuk SMK juga aku ingin melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi tetapi
sekarang rasanya hal itu kurang memungkinkan dan hati saya seolah berkata
jangan, masih banyak jalan lain. Sebelum masuk SMK aku juga pikirkan hal itu
matang matang. Plan A hingga Z dipersiapkan sebagai antisipasi jika rencana
yang satu akan gagal maka rencana lain akan jadi rencana selanjutnya.
Banyak juga toh orang yang sukses bukan jadi
seorang TNI atau POLISI, bayak juga toh orang sukses yang tidak mengenyam
bangku kuliah. Ets.. jangan salah mereka akan dengan jawaban mereka sendiri. “Setidaknya
hidupmu akan terjamin jika menjadi seorang tni maupun polisi” “Setidaknya masa
depan kamu akan cerah jika mengenyam bangku kuliah” Jika memang mau dibandingkan,
kata setidaknya takkan pernah ada habisnya.
Tentang sebuah impian, sebetulnya impian saya
ini tidak begitu sederhana akan tetapi mungkin akan sulit diterima. Mereka
mungkin akan bilang kamu menyia-nyiakan potensi yang ada pada dirimu. Untuk apa
kamu lakukan hal ini. Cobalah jadi ini.. jadi itu… pendapat mereka sama sekali
tidak saya permasalahkan dan tidak perlu diperdebatkan. Mereka memang ingin saya
menjadi orang yang berguna dan sukses dimasa mendatang. Tetapi jalan seseorang
kan tidak harus sama. Toh orang tua sendiri juga tidak mempermasalahkan aku harus
jadi apa. Orang tua saya mendukung apapun yang menjadi keputusanku, asal satu
hal yang harus dipegang Tanggung jawab sama pilihan sendiri.
Tahun 2021 sudah akan berakhir dan berganti
menjadi tahun 2022, itu artinya sudah tidak boleh banyak main main lagi. Impian
satu persatu harus diwujudkan, bangku sekolah akan berakhir. Perjalanan hidup
yang sebenar benarnya akan segera dijalani. Apapun itu kuharap, aku akan
berhasil dan aku tanggung jawab. Jalanku akan mudah atau malah sulit nantinya,
akan aku terima dan menjalaninya dengan bahagia. Satu hal yang aku yakini
bahagiakan orang tua, insyaallah hidupmu akan berjaya. Jika niatmu tulus, insyaallah
akan berjalan mulus dan terus menerus.
Salam
hangat,
Dest
Komentar
Posting Komentar