Langsung ke konten utama

For You

 Ada banyak hal yang sedang kamu perjuangkan, ada banyak hal yang ingin digapai. Karena aku pun sama begitu. Hanya saja jalan kita tak lagi sama, langkah kita tak lagi seirama(memang pernah ya? tanyamu mungkin). Mengapa? Karena kamu jalan berada di depanku, aku ada di belakangmu (mungkin). Jika kamu butuh aku, mungkin aku ada, kalaupun tidak, aku mungkin akan tetap ada di belakangmu, sembari meniti langkahku dan menuju tujuanku. 


Perjuangkan yang memang layak untuk diperjuangkan. Semoga semuanya dapat diijinkan oleh sang maha kuasa. Kalaupun tidak, setidaknya kamu telah berusaha sebisamu, semampumu dan sekeras yang kamu bisa. Langkah ke depan akan semakin berat dan kita harus bisa dan dipaksa untuk melewatinya. Langkahmu akan terasa ringan jika mungkin tidak ada aku di sampingmu, langkahmu akan semakin cepat pula. Tapi apa pun itu tetaplah melangkah karena selama ini kamu juga melangkah, hanya saja aku tidak lagi mengetahuinya. Tujuanmu, perjalananmu, apa yang sedang direncanakan. Semuanya seolah gelap, karena tak ada secercah cahaya yang bisa aku lihat. Kamu mungkin belum mengijinkan atau bahkan tidak akan pernah lagi, mungkin sih. Aku berharap hanya belum bukan tidak.


Dari sekian banyak impian yang kamu sedang perjuangkan hanya sedikit yang aku mungkin ketahui, entah sekarang masih sama ataupun sudah berbeda. Apa impian yang pernah aku ketahui itu?

Menjadi seorang Dokter & PKN STAN. Semoga semuanya dapat digapai, bagaimanapun caranya, aku tau kamu bisa. Jika tidak bisa,baca lagi kalimat diatas, setidaknya kamu sudah berusaha.. Jadi mau melanjutkan dimana?


Mulai sekarang kita harus mencoba belajar ikhlas. Aku juga sedang mencobanya, perlahan saja dulu, tidak usah terburu buru. Lebih baik melangkah perlahan asal tidak berhenti daripada berlari kencang namun kemudian berhenti. Berat memang jika berlajar perihal ikhlas, tapi aku percaya suatu saat nanti jadi mudah. Jangan memaksakan sesuatu yang memang tidak bisa. Yang tidak bisa biarlah saja, memaksa pun tidak akan menjadikannya bisa, kalaupun bisa ujungnya menjadi kurang baik. Aku tidak suka dipaksa, jadi untuk apa aku memaksa. Yang terjadi biarlah terjadi.


Untuk hari hari yang lalu, aku sedang berusaha mengikhlaskan jikalau nanti kita tidak lagi bersama. Aku tidak berjanji, seperti dahulu katamu.. Jangan berjanji cukup berusaha saja. Maka dari itu aku berusaha. 


Dua tahun yang lalu kita bertemu.. Hingga hari ini datang  kita tak lagi bertemu, bahkan melihat sekejap pun tidak.

Sudah menemukan seseorang yang membuatmu jatuh hati kembali kah? Atau masih orang ini? Tapi apapun itu, terserah. Satu hal yang perlu kamu tau, kalo aku masih kamu. Tak perlu mengucapkannya tak perlu diberi penjelasan mungkin kamu tau. Tempo hari kamu melihat instastory yang ada sebuah foto, namun foto tersebut tidak terlihat jelas, karena hanya separuh, dan separuh lagi ditutupi buku. "Ketika kita tidak baik baik saja" -semoga tetap baik baik saja- mungkin kamu tidak peduli sama sekali. Tapi yang ada dibalik buku itu kamu tau foto siapa? 


Saya ingin mengatakan bahwa saya masih memiliki perasaan itu, saya tidak tahu berapa lama perasaan ini akan bertahan. Menjadi orang asing juga tidak membuatku melupakanmu. Saya berhenti chatting dengan kamu terlebih dahulu, dan mencoba mengurangi intensitas komunikasi, bukan karena saya tidak peduli lagi. Saya hanya berhenti menunjukkan perasaan saya dan ingin berhenti berharap lebih. Bohong jika aku bilang aku sudah melupakanmu.


Hari ini kamu berulang tahun, Doa terbaik senantiasa mengiringi. Bukan orang pertama, akan tetapi berusaha untuk selalu ada, tidak ada yang berusaha dilupa. meskipun tidak mengucapkannya, aku akan tetap mengingatnya. Sehat selalu! Kamu! Tetap menjadi seseorang yang istimewa dan satu satunya. Kamu tau teh laut? Hehe. 


Maaf  jika terlalu panjang. maaf jika bertele-tele, maaf jika tidak jelas. maaf banyak salahnya, dan maaf jika ada kata yang kurang berkenan. Menulis dengan hati, tapi yang dari hati terkadang tidak selalu menuju kehati. 


Jika berkenan, ada banyak pertanyaan diatas. Bolehkah aku mengetahui jawabannya. Karena jika tidak aku hanya bertanya tanya kepada diri sendiri dan tidak ada kejelasan. Jadi aku tidak bisa mengetahuinya dengan jelas. "jangan terlalu cepat menyimpulkan sesuatu ketika semua pertanyaan belum ada jawabannya"


"Jika kata tak lagi terdengar, maka menulislah. Karena dengan menulis suaramu takkan padam ditelan angin. Akan abadi sampai jauh, jauh dikemudian hari." Pramoedya AT


Sekian,

Dest.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gonna be okay!

  Tanpa terasa sudah masuk bulan keenam, sudah ada banyak cerita terjadi di tahun ini. Ada banyak ingin yang satu persatu mulai terwujud. Perlahan saja, walau dirasa berat nyatanya kalo dijalani dengan nyaman tak akan terasa. Rintangan semakin hebat, bukan karena kita kuat tapi memang begitu proses menjadi hebat. Tak perlu kuat, yang penting jangan nyerah dan tetap semangat. Perihal hasil kedepan seperti apa, bukan kehendak manusia untuk menentukannya.  Tugas manusia berusaha dan berdoa, selebihnya serahkan kepada yang maha kuasa. Hidup tak selamanya mulus, terkadang usaha yang dibangun dengan keras tak menemui hasil yang diharapkan. Gagal dan berhasil bagian dari perjalanan hidup, yang mesti dilalui meskipun sanggup ataupun tidak sanggup.   Jika masih merasa gagal dan kecewa tak apa, jalan didepan masih panjang juga menjadi misteri yang mesti dilanjutkan dan dicari jawabannya. Kecewa akan usaha yang gagal tak apa, tapi jangan terlalu larut. Bisa jadi, ini adalah pelajara...